NYON - Piala Eropa 2020 memang sudah berada di depan mata, setelah sempat mengalami penundaan akibat pandemi COVID - 19. Dengan penyelenggaraan di tengah pandemi, sejumlah protokol kesehatan pun wajib dilaksanakan sebagai syarat utamanya.
Seharusnya Piala Eropa 2020 berlangsung pada 2020 lalu. Tetapi, karena pandemi Covid-19 yang menjadi momok di seluruh dunia, turnamen empat tahunan ini terpaksa diundur ke 11 Juni hingga 11 Juli 2021 mendatang.
Seperti di laman resmi UEFA, sejumlah langkah dilakukan demi keberlangsungan Piala Eropa 2020. Baik dari aspek teknis permainan, hingga ke berbagai hal pencegahan.
Oleh sebab itu, para negara peserta kini di perkenankan membawa pemain lebih banyak. Dari yang awalnya hanya mendaftarkan 23 pemain, peserta kini dapat membawa 26 penggawa.
Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan, jika ada salah satu pemain yang positif Covid-19 selama turnamen berlangsung. Meski begitu, hanya 23 pemain yang tetap didaftarkan pada setiap laga.
Selain itu, para tim bakal diperkenankan untuk mengganti pemain yang didaftarkan, sebelum laga pertama dimulai. Namun, pergantian pemain itu dilakukan, jika ada yang sakit atau positif Covid-19. Setelah itu, mereka akan menjalani isolasi ketat.
Tidak hanya itu, jumlah pergantian pemain juga mengalami penambahan. Jika dalam standar normal tiga pemain, pertandingan Piala Eropa 2020 memperkenankan lima pergantian pemain.
Hal itu dilakukan untuk mencegah pemain mengalami cedera. Maklum, akibat pandemi, mereka harus menjalani jadwal yang padat, sehingga pemain wajib lebih sering dirotasi.
Dari segi penonton, protokol kesehatan yang ketat juga akan dilaksanakan. UEFA memang berencana untuk menggelar laga dengan penonton. Tetapi, kondisi tiap negara yang berbeda akan menentukan jumlah penonton.
Posting Komentar