Agen judi online - Ketika Kalijodo hendak digusur, banyak orang yang bakal terguling pedaringan atau sumber penghasilannya. Dari yang menjual miras, penjudi, warung remang-remang sampai pelacur. “Juragan”-nya tempat tersebut minta perlindungan ke Komnas HAM, bahkan ke DPRD juga didatangi untuk minta payung. Paling ironis, ketika kompleks pelacuran hendak dihabisi, ada sejumlah politisi dan Cagub DKI jadi pahlawan kesiangan, membela keberadaan Kalijodo.
Di mana-mana lokasi pelacuran dimusuhi masyarakat. Maka Gubernur Sutiyoso dulu berhasil menutup Kramat Tunggak di Jakarta Utara, dan Walikota Tri Rismaharini menutup Kompleks Dolly di Surabaya. Tapi daerah hitam Kalijodo kenapa kok masih eksis hingga kini. Maka rakyat pun menantang Gubernur Ahok, masak kalah sama Sutiyoso dan walikota perempuan di Surabaya.
Tahun 2001 sebetulnya Kalijodo pernah diluluh-lantakkan, tapi karena tak ada solusi, akhirnya kembali tumbuh seperti sediakala. Dan Ahok seperti ketika menggusur Kampung Pulo, tak mau sekedar menggusur, mereka akan diberikan penampungan di rumah susun. Karena ini tanah negara, mereka takkan dapat ganti rugi. Dan bagi yang tak punya KTP Jakarta, dipersilakan pulang kampung saja.
Daeng Azis tokoh Kalijodo kemarin mendatangi Komnas HAM dan DPRD DKI minta perlindungan, agar kompleks itu dipertahankan. Kepada Haji Lulung, lewat telepon dia minta Kalijodho dipayungi. Memangnya Haji Lulung bisa berbuat apa terhadap Kalijodho? Jika dia mau melindhungi daerah perjudian dan pelacuran, ini sungguh bikin malu PPP selaku parpol induknya.
Ketika Kalijodo hendak digusur, memang banyak orang yang mendadak tampil jadi pahlawan kesiangan. M. Taufik dan Haji Lulung dario DPRD DKI terkesan membela keberadaan daerah hitam itu. Bahkan cagub DKI Marko Kusumawijaya menentang Ahok menggusur daerah pelacuran itu apalagi menggunakan TNI.
Jangan-jangan ini sekedar “panggung” untuk cari massa, mengingat dia sedang berambisi jadi Cagub. Tapi jika disurvei pun, tentu lebih banyak yang mendukung penggusuran Kalijodho. Nah, Cagub dengan dukungan dari Kalijodho saja, apa kira-kira bisa melenggang ke Balaikota?
Posting Komentar