Miskin Pengalaman Para Penggawa Manchester United Kurang Senang Michael Carrick Jadi Caretaker

Situs Judi Online Terpercaya - Michael Carrick ditunjuk sebagai pelatih sementara atau caretaker Manchester United setelah resmi memecat Ole Gunnar Solskjaer. Manajemen klub memberhentikan Solskjaer usai kekalahan memalukan di kendang Watford. Manchester United saat ini sedang berburu manajer baru. Sembari mencari sosok yang tepat , para pemain Man United akan ditangani oleh Michael Carrick untuk sementara waktu. Namun kehadiran Michael Carrick tampaknya kurang diterima oleh para penggawa tim Setan Merah. Sebuah rumor baru beredar dari internal tim Manchester United setelah penujukan Michael Carrick sebagai pelatih sementara. Para pemain The Red Devils dilaporkan kurang sreg kepemimpinan Michael Carrick. The Daily Mail mengklaim bahwa penunjukkan Michael Carrick ini menimbulkan sentimen negatif di kalangan para pemain Man United.

Hal ini tentu akan menjadi kerugian tersendiri bagi skuad Manchester United yang bersiap menyambut laga terdekat yaitu di ajang Liga Champions kontra tuan rumah Villareal dan menantang tuan rumah Chelsea akhir pekan nanti. Menurut laporan tersebut , ada alasan mengapa sebagian pemain Manchester United tidak sreg dengan penunjukkan Carrick karena faktor pengalaman. Sang pelatih dinilai masih terlalu hijau untuk menangani tim sekelas MU. Semenjak pensiun di tahun 2018 silam , Carrick memang mengabdi sebagai tim pelatih MU. Diawali dari menjadi tim pelatih Mourinho , Carrick juga dipertahankan Solskjaer di tim utama MU. Carrick tidak punya pengalaman menjadi pelatih kepala sebelumnya. Jadi mereka menilai Carrick bukan sosok yang tepat untuk menangani Setan Merah.

Alasan lain mengapa Carrick kurang berkenan di beberapa pemain MU karena ia dianggap hanya akan menjadi Solskjaer jilid kedua di skuad Setan Merah. Ini dikarenakan Carrick mempertahankan komposisi tim pelatih MU saat ini. Kieran McKenna dan Mike Phelan masih akan membantu menangani Setan Merah. Para pemain MU menilai situasi yang tidak jauh berbeda dengan era Solskjaer. Jadi mereka kurang hepi dengan situasi ini.