Info worlcup 2022 Berita Terkini situs 100% cepmek|sbobet|on88id

Slide

Landscape

Kisah Hercules - Sang Preman Tanah Abang

Kisah Hercules - Sang Preman Tanah Abang
Hercules (Sang Preman Tanah Abang).

www.777win.com

Situs Judi Online Terpercaya - Hercules Rosario Marshal adalah nama aslinya. Ia ternyata merupakan seorang pejuang yang pro terhadap NKRI ketika terjadi ketegangan Timor-Timur sebelum akhirnya Merdeka pada tahun 1999. Maka tidak salah jika sosoknya yang begitu berkharisma ia di percayai memegang logistik oleh KOPASSUS ketika menggelar operasi di Tim-Tim. Namun nasib lain hinggap pada dirinya, musibah yang di alaminya di Tim-Tim kala itu memaksa dirinya menjalani perawatan intensif di RSPAD Jakarta.

Menurut pengakuan Hercules, dirinya masuk ke Jakarta sekitar tahun 1987. Awalnya Hercules masuk di Hankam Seroja penyandang cacat saat dirinya mendapatkan luka di bagian tangan dalam Operasi Seroja dan mendapatkan pelatihan keterampilan di sana. "Saat itu saya sudah main ke Tanah Abang dan setelah selesai di Hankam, saya ke Tanah Abang lagi. Saya merebut daerah hitam dan di situ pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati," kata Hercules.

Bersama teman-temannya dari Timor-Timur, Hercules mulai membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang. Dari kelompok kecil, hingga Hercules membawahi sekitar 17,000 orang yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Dari situlah perjalanan hidupnya menjadi Hercules yang di kenal sampai sekarang ia jalani. Hidup di Jakarta tepatnya di daerah Tanah Abang yang terkenal dengan daerah 'Lembah Hitam', seperti di ungkapkan Hercules daerah itu di sebutnya sebagai daerah yang tidak bertuan, bahkan setiap malamnya kerap terjadi pembacokan dan perkelahian antar preman.

Hampir setiap malam pertarungan demi pertarungan harus dia hadapi. "Waktu itu saya masih tidur di kolong-kolong jembatan. Tidur ngak bisa tenang. Pedang selalu menempel di badan. Mandi juga selalu bawa pedang. Sebab setiap saat musuh bisa menyerang," ungkapnya.

Rasanya tidak percaya Hercules preman yang paling di takuti, setidaknya di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta. Tubuhnya tidak begitu tinggi, badannya kurus. Hanya tangan kirinya yang berfungsi dengan baik. Sedangkan tangan kanannya sebatas siku menggunakan tangan palsu. Sementara bola mata kanannya sudah di gantikan dengan bola mata buatan.

http://www.777win.com/#/

Tapi setiap kali nama Hercules tersebut, yang terbayang adalah kengerian. Banyak sudah cerita tengan sepak terjang Hercules dan kelompoknya. Sebut saja kasus penyerbuan Harian Indopos gara-gara Hercules merasa pemberitaan di surat kabar itu merugikan dia. Juga tentang pendudukan tanah di beberapa kawasan Jakarta yang menyebabkan terjadi bentrokan antar preman.

Belum lagi sejumlah tawuran antar geng yang merengut korban jiwa atau luka-luka. Sejak pertengahan 80-an kelompok Hercules malang melintag di kawasan perdagangan Tanah Abang. Tidak heran jika bagi warga Jakarta dan sekitarnya, nama Hercules identik dengan Tanah Abang. Banyak cerita dari pria yang bernama lengkap Hercules Rozario Marshal ini. Mulai sepak terjangnya ketika memulai menjadi prema di Jakarta, isu kedekatannya dengan Prabowo Subianto, hingga pengakuannya yang kini belum pernah membunuh orang dan soal mitos yang menyebut dirinya kebal peluru.

Meski tubunya kecil, nyali pemuda kelahiran Tim-Tim (kini Timor Leste) 45 tahun lalu ini di akui sangat besar. Dalam tawuran antar kelompok Hercules sering meminpin langsung. Pernah suatu kali dia di jebak dan di bacok 16 bacokan hingga harus masuk ICU, tapi ternyata ia tidak kunjung tewas. Bahkan suatu ketika, dalam suatu perkelahian, sebuah peluru menembus matanya hingga ke bagian belakang kepala tapi tidak juga membuat nyawa pemuda berambut keriting itu tamat. Ada isu dia memang punya ilmu kebal yang di perolehnya dari seorang pendekar di Badui Dalam.

Pada suatu kesempatan ada yang mencoba menanyakan salah satu mitos yang beredar di kalangan masyarakat adalah apakah Hercules kebal peluru? Dengan tersenyum, Hercules membantah hal itu. "Kita tidak kebal peluru. Kita selalu selamat karena berbuat amal, membantu anak yatim piatu. Doa mereka yang selalu membuat saya selamat," ungkapnya.

Di balik cerita-cerita seram mengenai dirinya, jarang yang mengetahui bahwa ternyata Hercules adalah penerima penghargaan Bintang Seroja dari pemerintah, saay bergerilya di Timor-Timur.

Di balik sosok yang menyeramkan ini juga, ada sisi lain yang belum banyak di ketahui orang. Dalam banyak peristiwa kebakaran, tenyata Hercules menyumbang berton-ton beras kepada para korban. Termasuk buku-buku tulis dan buku pelajaran bagi anak-anak korban kebakaran. Begitu juga ketika terjadi bencana tsunami di beberapa wilayah, Hercules memberi sumbangan beras dan pakaian. Soal beras, memang tidak menjadi soal baginya karena Hercules memiliki 7 hektar sawah di daerah Indramayu, Jawa Barat. Bahkan juga bantuan bahan bangunan dan semen untuk pembangunan masjid-masjid. Sisi lain yang menarik dari Hercules adalah kepeduliannya pada pendidikan. "Saya memang tidak tamat SMA, tapi saya menyadari pendidikan itu penting," ujar ayah tiga anak ini.

Maka jangan kaget jika Hercules menyekolahkan tiga anaknya di sebuah sekolah internasional yang relatif uang sekolahnya mahal. Bukan cuma itu, ketika Lembaga Pendidikan Kesekretarisan Saint Mary menghadapi masalah, Hercules ikut andil menyelesaikannya, termasuk menyuntikan modal agar Hercules pun aktif duduk sebagai salah satu pimpinan di situ.

Walau bertahun-tahun mengembara di negeri orang, tapi sosok Hercules tetap berpegang teguh pada nilai-nilai budaya Timor Leste. Hal ini terlihat jelas saat sejumlah armada Koran ini bertanding ke kediamannya yang terletak di daerah Kebun Jeruk, Jakarta, pada media Juni 2004. Kedatangan armada STL yang di komandoi Godinho Barros, yang tidak lain adalah saudara sepupu Hercules di terima dengan penuh kekeluargaan.

Menurut pengakuan Hercules, dia beberapa kali berurusan dengan kepolisian. Meski pernah di penjara beberapa waktu, Hercules mengakui hingga saat ini dirinya belum pernah sekali pun melakukan tindakan pembunuhan dan pemerasan. Dalam kasus penyerangan ke kamar Jenazah RSCM, Hercules menyebutkan saat itu di tahan selama 60 hari dan pada kasus Indopos, dirinya di tahan selama 40 hari.

"Saya tidak pernah di tahan karena membunuh orang, memeras orang. Nama saya di kepolisian masih bersih. Mudah-mudahan tidak ada," ucapnya.

Dalam kasus premanisme,lanjut Hercules, preman berasal dari kata free-man yang berarti orang bebas. Banyaknya preman yang muncul di karenakan masalah pendidikan dan tidak di milikinya keterampilan untuk berkembang. Namun jika preman itu melakukan tindakan kekerasan maka adalah tanggung jawab kepolisian untuk menindaknya.

Biasanya preman ini berakhir bekerja sebagai debt collector. Hercules pun juga mengakui dirinya pernah bekerja sebagai debt collector. "Ya kalau tidak di bayar ya saya tagih," katanya.

Mengenai pertobatannya, dia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2006 lalu, dia memutuskan memulai pertobatannya. Kini Hercules mengaku memasuki dunia bisnis seperti kapal dan perikanan. "Manusia hidup sementara. Mati akan di panggil satu-satu, tinggal menunggu kematian. Sekarang saya sadar, saya bertobat, masuk dunia bisnis dan membantu manusia yang membutuhkan," kata Hercules yang menyebut pertobatan Hercules ini di mulai sejak 10 tahun yang lalu.

Hercules pun membuat ormas yang di sebutnya sebagai Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB). Dengan ormas ini Hercules berharap dapat membantu masyarakat lainnya yang terkena musibah.

Kalau di tanya soal kedekatan Hercules dengan Prabowo Subianto, Hercules menegaskan bahwa dirinya dengan Prabowo Subianto mempunyai kedekatan emosional. Hal itu di karenakan dirinya bersama Prabowo Subianto adalah alumni dari Timor Timur. Namun, tidak hanya kepada Prabowo Subianto saja Hercules dekat secara emosional, pria ini juga mengaku dekat dengan orang-orang yang sama-sama berjuang di Timor-Timur.


Dapatkan Bonus 100% member baru https://goo.gl/iSOhLY
http://www.777win.com/#/
http://www.777win.com/#/

Posting Komentar

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget