Ashraf Najjar di Gaja, Gadis berumur 21 tahun tewas akibat peluru menembus punggung
Hingga mengenai jantungnya.
Razan ditembak ketila bertugas memberikan pertolongan bagi korban luka dalam demontrasi di perbatasan Gaza-Israel. Padahal, saat itu, dia tengah mengenakan jas putih yang menandakan profesinya sebagai paramedis.
Tindakan tentara Israel ini diduga melanggar hukum internasional terkait perlindungan warga sipil, termasuk paramedis.
Dalam Konveni Janewa 1949, paramedis dan jurnalis yang berbeda dimedan perang
dianggap sebagai warga sipil. Artinya, mereka tidak boleh dilukai, apalagi sampai dibunuh.
Selengkapanya seputar bebarapa dugaan pelanggaran hukum internasional oleh israel dapat dilihat dalam Infogartis.
Pemakan Razan
Ribuan Orang di Gaza, Palestina mengantar Jenazah Razan Najjar ketempat peristirahatan teakhirnya.
Sementara orangtua Razan terus menangis kepergian sang buah hati
yang tewas hanya beberapa ratus meter dari rumah mereka di Khan YOunis, Gaza
mereka memeluk rompi berlumuran darah yang dikenakan Razan dihari ketika hidupnya berakhir.
"Anak saya memang bertubuh kecil, tapi ia gadis yang kuat. Satu-satunya senjata yang di milikinya adalah rompi yang menunjukan ia adalah petugas medis," Kata sang Ibu, Sabreen al-Najjar.
Dalam sebuah pernyataan, Israel Defense Forces (IDF) berdalih pihaknya
telah bertindak sesuai aturan. Pihak militer negeri zionis juga
mengatakan, sebuah kendaraan tempurnya menjadi target penyerangan.
Posting Komentar