Survei ini memakai 697 responden untuk dianalisis.
Adapun hasil survei memperlihatkan 45 persen responden menganggap debat sangat penting, 41 persen responden menganggap cukup penting, enam persen menilai kurang penting, dua persen menilai tidak penting sama sekali dan enam persen tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparan soal debat menyinggung pernyataan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono yang menilai"gerilya" lebih penting dari debat.
Baca : Sylvi: Agus Beri Kesempatan Perempuan Pimpin Jakarta
Menurut Burhanuddin, pernyataan itu terbantahkan bila melihat hasil survei lembaga dia.
"Saya ingin beri masukan kepada kubu Agus yang sebelumnya mengatakan debat tidak terlalu penting, yang penting adalah gerilya, ketemu masyarakat. Data faktualnya tidak seperti itu," kata Burhanuddin di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).Merujuk data empiris sebanyak 90 persen responden menganggap debat penting, maka tiga pasangan calon harus menyiapkan secara matang debat lusa.
"Karena debat ini akan tentukan siapa pemenang 15 Februari. Jadi tak bisa sebut debat tidak penting," kata Burhanuddin.
Baca : SBY Makin Lama Makin Sensi
Agus sebelumnya tak menampik anggapan mengenai debat calon gubernur dan wakil gubernur bisa menaikkan elektabilitas pasangan calon.
Namun, menurut dia, debat bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan elektabilitas.
"(Debat meningkatkan elektabilitas) ya bisa saja tapi debat ini bagian kecil dari keseluruhan proses kampanye," ujar Agus di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (11/1/2017).
Absen dari debat yang diselenggarakan stasiun televisi
Sepertio diketahui sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono, pernah meminta masyarakat bersabar untuk melihat dirinya mengikuti debat cagub-cawagub DKI Jakarta.
Saat itu sebanyak dua kali Agus tak hadir dalam debat pasangan cagub-cawagub DKI yang diselenggarakan NET TV dan Kompas TV.
Ia mengatakan saat ini masih fokus untuk menemui warga Jakarta.
"Kalau ada yang tanya kenapa enggak ikut debat, harap sabar. Agus-Sylvi sibuk menemui warga," ujar Agus dalam pidato politiknya di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (17/12/2016) seperti dikutiop dari Kompas.com.
Agus mengaku lebih memilih menemui warga dibanding menghadiri debat cagub-cawagub yang bukan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
Agus mengatakan teknik gerilya yang dia gunakan seperti teknik perang ketika Vietnam melawan Amerika Serikat dan saat Indonesia mengusir penjajah Belanda.
Ia menganalogikan teknik tersebut yang dilakukan oleh orang kecil untuk melawan kekuasaan besar.
"Gerilya adalah perang si kecil yang berpangkal pada rakyat melawan si kuat. Kami lebih memilih memanfaatkan waktu yang sempit ini untuk menemui warga," kata Agus. (Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya/Akhdi Martin Pratama)
Berita ini dipersembahkan oleh : Situs Judi Online Terpercaya
Posting Komentar