Nantinya, Densus 88 bekerja sama dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menangkal hasutan bergabung dengan ISIS.
“Jadi warga terduga teroris akan ditampung di dinsos, nanti pemda tempatnya berasal akan menjemput, kemudian dilakukan pembinaan bersama,” kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto saat ditemui di Mabes Polri, Selasa (24/1/2017).
“Kami harap pemerintah daerah dibantu Forkopimda bahu-membahu untuk melakukan pembinaan kepada mereka yang terlanjur terhasut,” lanjutnya.
Polri menyebut, proses radikalisasi dilakukan perekrut dengan berbagai cara. Salah satu yang biasa dipakai adalah menggunakan internet, yaitu melalui aplikasi Facebook, dan WhatsApp.
Dari situlah Polri berharap, ada peran aktif Forkopimda menangkal pemahaman teroris. “Jadi peran Forkopimda harus aktif, bersama ikut mencegah informasi tidak benar tentang ISIS,” pungkasnya.
Baca
Juga:
- "Dikira Palu Arit", Rizieq akan Melaporkan Gubernur BI dan Menteri Keuangan ke Polisi
- Pihak Keluarga Penembak Pengusaha Airsoftgun Akan Lapor ke Komnas HAM
- "Saksi Pelapor Mangkir", Pengacara Ahok Minta Dipanggil Paksa
- PerkuatBukti Dugaan "Rizieq Hina Pancasila", Polisi butuh 3 Saksi lagi
Posting Komentar