Agen judi online -
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Idrus Marham membantah pernyataan
Agung Laksono yang menyebutkan Ketum Golkar Setya Novanto menyodorkan
sejumlah nama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diajukan
sebagai menteri pada reshuffle kabinet. Idrus mengungkapkan, Setya
Novanto belum memberikan satupun nama kepada Jokowi.
"Itu miss komunikasi karena setelah kami konfirmasi ke ketua umum,
memang presiden Jokowi tidak pernah meminta nama pada ketum supaya
diajukan nama. Sebaliknya juga ketua umum DPP Partai Golkar belum pernah
menyodorkan nama-nama ," kata Idrus saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/7) malam.
Namun, bila Presiden Jokowi meminta kader Golkar untuk duduk di kursi
menteri, kader Golkar selalu siap kapan saja. Pasalnya tugas dan fungsi
partai politik adalah mempersiapkan kader-kader untuk duduk di kursi
pemerintahan baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten atau
kota.
"Golkar tidak akan pernah kekurangan kader bila diminta, di posisi manapun, bila diminta," ujar Idrus.
Menurutnya dukungan dari partai berlambang pohon beringin ini
semata-mata karena keterpanggilan dan tanggung jawab partai kepada
masyarakat. Juga untuk memastikan pembangunan negara berjalan dengan
baik dan dalam rangka memperkuat sistem presidensial.
"Oleh karena itu jaminan Partai Golkar bahwa 91 kursi yang ada di
parlemen itu untuk memperkuat dukungan sistem presidensial di parlemen,"
tutur Idrus.
Dia juga memastikan, kepentingan Partai Golkar pada reshuffle kabinet
kerja Jokowi-JK yang kedua ini hanyalah sebatas dukungan terhadap
pemerintah. Pihaknya tak berharap adanya timbal balik posisi menteri
dari presiden.
"Bila Jokowi menggunakan hak prerogatifnya untuk reshuffle maka
kepentingan kita adalah reshuffle menjamin peningkatan kinerja, adanya
efektivitas kinerja, produktivitas kinerja. Persoalan masuk atau tidak
kita tidak persoalkan," kat Idrus mengakhiri.
Posting Komentar