Info worlcup 2022 Berita Terkini situs 100% cepmek|sbobet|on88id

Slide

Landscape

Relawan Tuding Gerakan Protes Ahok Buatan Lawan Politik


Jakarta (Agen judi online) - Juru Bicara Komunitas Pendukung Ahok (Kompak) Tsamara Amany Alatas menuding gerakan di media sosial yang memprotes dan kecewa kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai buatan lawan politik. Di media sosial muncul kekecewaan dan protes atas majunya Ahok melalui partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Sampai sekarang belum ada pendukung Ahok yang sakit hati dan bilang, 'mana KTP gue?' Faktanya saya belum lihat satu pun pendukung baik di sosial media maupun dunia nyata yang sakit hati," kata Tsamara di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7).

Relawan Teman Ahok mengklaim mengumpulkan satu juta KTP dari masyarakat Jakarta untuk mendukung Ahok maju melalui jalur independen. Pasca majunya Ahok lewat jalur partai, muncul tagar #BalikinKTPGue yang menjadi viral di sosial media.

Menurut Tsamara, yang membuatnya heran adalah akun-akun yang meminta KTP-nya dikembalikan di sosial media, sejak awal telah melontarkan kebencian kepada Ahok. Namun, saat Ahok memilih maju melalui parpol, justru mereka ikut tersinggung.

Tsamara menambahkan, relawan Teman Ahok masih menyimpan satu juta KTP yang telah dikumpulkan. Ia pun mempersilakan bagi pendukung dan relawan yang ingin meminta KTP-nya dikembalikan, untuk mendatangi sekretariat TemanAhok.‎

"Sampai sekarang kami belum menemukan. Dari lingkaran terdekat kami dan dari masyarakat juga tidak ada yang menghubungi teman Ahok minta dikembalikan KTP," ucap Tsamara.

Sebelumnya, Koordinator Teman Ahok Singgih Widiyatsono berjanji akan mengembalikan satu juta fotokopi KTP yang telah dikumpul terkait dukungan kepada Ahok.

"Setelah pilihan Ahok untuk mengambil jalur partai politik, Teman Ahok mulai menyiapkan mekanisme untuk mengembalikan KTP kepada para penyumbang. Kumpulan KTP tidak akan disalahgunakan," kata Singgih di Jakarta (29/7).

Teman Ahok akan mendata ulang semua nama di KTP untuk mempercepat proses pengembalian. Semua data hardcopy maupun softcopy dukungan kepada Ahok, pun tersimpan dalam kondisi bagus di sebuah rumah aman (safehouse).

Sementara itu, pengamat politik senior dari LIPI, Siti Zuhroh menilai, Ahok, dapat bernasib sama dengan pendahulunya, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo.

Foke sapaan Fauzi, saat itu mencalonkan diri kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2012 sebagai petahana. Namun ia harus kalah dengan Joko Widodo sebagai "pendatang" baru.

Menurut Siti, ada kesamaan pola dan situasi yang dialami Ahok dan Foke. Selain unggul dalam survei, Ahok juga banyak mendapat dukungan partai politik seperti Foke.

"Yang terjadi dengan Pak Foke, kecele. Ini menunjukkan ada swing voter," ucap Siti di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7).

Labels:

Posting Komentar

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget