Agen judi online -
Sejumlah korban Dimas Kanjeng asal Kabupaten Garut Jawa Barat, mulai
berani buka mulut. Salah satunya, Robi Yudistira (36) warga Kampung
Lamping, Desa Cinta Karya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Robi
mengaku menjadi pengikut sekaligus korban Dimas Kanjeng.
Robi menuturkan, bahwa sempat tinggal di padepokan Dimas Kanjeng Taat
Pribadi selama dua bulan. Dia kembali ke Garut setelah perbekalannya
ludes. “Sekitar bulan Januari 2016 lalu saya pulang ke Garut," katanya.
Hampir seluruh harta kekayaannya ludes dipergunakan untuk bekal dan
membeli sebuah kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta selembar uang
kertas Rp500. Kedua benda tersebut diyakini sebagai benda gaib yang bisa
mendatangkan uang. "Ini merupakan hasil dari Padepokan Dimas Kanjeng,"
kata Robi.
Lanjut Robi, ATM tersebut dibeli seharga Rp2,5juta, sementara selembar
uang Rp500,- dibeli seharga Rp3juta. Selanjutnya ATM tersebut harus
diisi uang Rp2,5juta sebagai deposit dan akan menghasilkan uang
Rp80juta, namun setelah ditunggu hingga berbulan-bulan bukannya bisa
menarik uang, justru ATM-nya jadi kadaluarsa.
"Ya, benda-benda ini dipercaya bisa menarik uang hingga puluhan juta
rupiah, tapi nyawanya kartu ATM tak bisa digunakan," katanya.
Posting Komentar