MANADO (Agen judi online) -
Tiska,
bukan nama sebenarnya, menjadi korban pemerkosaan dua pemuda secara
bergiliran pada Rabu (19/10) siang waktu setempat.
Kedua pemerkosa berinisial JK alias
Jonathan, 25, dan BP alias Brilian, 29, adalah warga Perum Camar,
Kelurahan Paal Dua, Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulut.
Kasus yang menimpa siswi SMP ini sungguh
biadab dan tragis. Pasalnya, warga Kecamatan Singkil ini diikat
terlebih dahulu lalu ditelanjangi. Kemudian, dicekoki dengan minuman
keras, lalu diperkosa bergantian.
Menurut Siswi Kelas IX ini, kejadian itu
bermula ketika dirinya diajak Jonatan, tidak lain adalah kakak
sepupunya, untuk jalan-jalan ke pusat Kota 45, dengan alasan akan
meberikan hadiah. Karena sepupunya yang mengajak, gadis berkulit sawo
matang ini mengiyakan.
Dengan menggunakan sepeda motor,
keduanya bergerak kearah pusat kota. Tapi, saat berada di Kelurahan
Pinaesaan, pelaku memutar arah menuju ke Kelurahan Paal Dua.
Setiba di tempat kos Brilian, korban
dibawa masuk ke dalam rumah. Awalnya di dalam rumah mereka hanya duduk
dan bercengkrama. Tak disadari gadis berkulit sawo matang ini, kedua
pelaku sudah menaruh niat jahat kepadanya.
Tiba-tiba kedua pelaku menahan tangan
korban dan mengikatnya. Meski berusaha melawan, dan teriak minta tolong,
dengan cepat salah satu pelaku menyumpal mulut korban dengan kain.
Setelah sekian menit memberi perlawanan,
akhirnya korban kelelahan dan mengalah. Kedua pelaku mengikat tangan
korban dikunsen pintu kamar. Satu persatu pakain korban dilucuti.
Nah, dalam keadaan telanjang bulat,
kedua pelaku mencekoki korban dengan minuman keras hingga benar-benar
mabuk. Lebih gila lagi, salah satu pelaku menumpahkan minuman ke tubuh
korban, lalu pelaku lainnya menjilatinya.
Siang itu menjadi hari nahas bagi
korban, dirinya diperlakukan laiknya bintang film dewasa. Setelah puas
menyerayangi tubuh korban, kedua pelaku memerkosanya secara bergantian.
Usai mencicipi tubuh korban, kedua pelaku mengancam korban, jika menceritakan kepada orang lain, ia akan dibunuh.
“Mereka menyiram tubuh saya dengan
captikus, lalu memberlakukan saya seperti di film dewasa. Setelah itu
mereka mengancam membunuh saya,” tutur korban seperti diberitakan Madano
pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Namun korban memberanikan diri
menceritakan apa yang dialaminya kepada ibunya, Kamis (20/10). Mendengar
penuturan anaknya, Ibu korban membawa anaknya ke Polresta Manado, dan
melaporkan kasus ini secara resmi.
Mendapat laporan pengaduan dari orang
tua korban, pihak Kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian, namun
kedua pelaku telah melarikan diri.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Rolly
Sahelangi, ketika dikonfirmasi, mengatakan, kasus ini sedang didalami
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Posting Komentar