Agen judi online - Narapidana kasus pencabulan dan pemerkosaan anak di bawah umur, Anwar bin Kiman kabur dari rumah tahanan (rutan) Salemba di hari kedua lebaran, Kamis (7/7) lalu. Anwar kabur dengan menggunakan kerudung agar dapat menyamar sebagai wanita dan kabur melalui pintu depan. Menurut Satrio, pada Lebaran hari kedua itu, memang banyak pengunjung. Membludaknya para pengunjung tersebut dimanfaatkan oleh Anwar untuk kabur dengan menggunakan jilbab.
"Kejadiannya sore, saat itu tenaga kita sudah terkuras semua karena dari pagi, kita lengah juga karena banyaknya pengunjung hari itu," ungkap Satrio saat dikonfirmasi.
Dia mengungkapkan, ketika kejadian pengunjung rutan tercatat mencapai 3.800 orang. Sedangkan, jumlah petugas hanya mencapai 70 orang. "Terus terang kita juga memiliki keterbatasan," jelasnya.
Anwar diketahui kabur sekitar pukul 15.30 WIB. Dia memanfaatkan lemahnya tenaga para petugas akibat pengunjung begitu membludak.
Pemburuan Anwar pun dimulai. Polisi langsung memburu Anwar yang diduga berpisah dengan istri dan anaknya, di kawasan Tanah Abang.
"Kita bantu melakukan pencarian, pokoknya kita telusuri jejak mereka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono.
Polisi juga memeriksa Irma, istri Anwar yang diduga kuat membantu pelarian suaminya. "Tidak ditahan, tidak ada penahanan, hanya kami minta keterangan dan saat ini masih dilidik, nanti ada penjemputan," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto.
Untuk mempersempit ruang gerak Anwar, polisi membentuk dua tim yang akan memburu hingga ke luar Pulau Jawa. Dia berharap kerja sama masyarakat agar melapor ke polisi bila menemukan pria berciri-ciri mirip Anwar. Warga yang menemukan Anwar dijanjikan hadiah.
"Iya betul, bagi yang menemukan atau menginformasikan. Rewardnya atribut TBC lengkap, dan ada lagi tapi kita rahasiakan," ujarnya.
Untuk memburu Anwar, Polda Metro Jaya membuka layanan pengaduan di nomor telepon 082211009100. Selang beberapa hari, polisi pun mengendus keberadaan Anwar. Anwar diketahui berada di Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
"Jasinga, Bogor. Infonya di sana," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti.
Krishna mengungkapkan, sebagian anggotanya sudah berada di lapangan menuju lokasi yang dimaksud. Dirinya pun akan segera turun melakukan penggerebekan.
"Anggota sudah di lapangan. Saya mau mengkonfirmasi dulu. Mereka melaporkan sudah terdeteksi jadi kita lakukan penggerebekan," jelasnya.
"Saat ini sedang dikepung. Dari hari Lebaran anggota belum pulang. Kami ingin memimpin untuk memastikan itu Anwar apa bukan," tutupnya.
Akhirnya Anwar pun dibekuk. Anwar ditangkap tanpa ada perlawanan di kawasan perhutani, Kampung Barengkok, Kecamatan Tenjo. Dia langsung dibawa petugas ke dalam mobil yang sudah disediakan.
Tempat persembunyian Anwar diketahui hanya berjarak 5 km dari tempat pembunuhan AAP, di mana dia melakukan kejahatan. "Dari situ juga dekat dengan rumah kerabatnya," kata Budi.
Selama di persembunyian, Anwar sesekali keluar dari hutan dan mampir ke rumah kerabatnya untuk makan. "Dia ke perkampungan sesekali untuk cari makan siang atau malam, lalu kemudian kembali ke dalam hutan. Dalam pelariannya juga, Anwar bekerja sebagai pencari katak dan lintah," tutupnya.
Pelarian Anwar bin Kiman alias Rizal selesai setelah tim Resmob Mapolda Metro Jaya membekuknya di Kampung Tenjo, kawasan Perhutani Jasinga Bogor pada Kamis siang kemarin. Pemerkosa dan pembunuh bocah yang telah divonis seumur hidup ini kabur dari Rutan Salemba pada 7 Juli lalu.
Buat seorang Anwar, ternyata mencari celah kabur di rutan tidaklah sulit. Dia hanya butuh waktu dua hari untuk mempelajari lingkungan rutan dan mengatur strategi agar bisa kabur.
Hal utama yang dipikirkannya agar bisa kabur adalah waktu dan penyamaran agar tidak dicurigai. Momen Lebaran dipilihnya sebagai hari yang tepat untuk meninggalkan rutan setelah mendapat informasi dari tahanan lainnya di hari itu akan banyak pembesuk tahanan. Sementara petugas yang berjaga tak sebanding.
"Kata tahanan lain kalau Lebaran pasti ramai dan penjagaan tidak banyak," katanya saat ditanya Kombes Krishna Murti alasan kabur saat Lebaran.
Jauh sebelum itu, dia mengamati bagaimana pemeriksaan pada pengunjung wanita. Ternyata, penjaga tak terlalu memeriksa pengunjung wanita. Alhasil, muncul ide dalam pikirannya memakai gamis panjang untuk memuluskan pelarian.
"Habis saya lihat banyak orang pakai baju gitu, jadi kepikiran gitu. Dan perempuan tidak terlalu diperiksa," beber Anwar.
Dia kemudian meminta istrinya membawakan gamis saat membesuk dari hari Lebaran.
Tak hanya itu, dia juga mempelajari stampel pengunjung yang dibubuhi petugas jaga pintu rutan. Saking niatnya, dia mencontek stempel yang ada di tangan sang istri.
Sebelumnya, dia telah membeli terlebih dahulu spidol merah di penjual pulpen yang ada di lapas.
"Ikutin cap stempel doang. Kan istri saya punya stempel nah saya ikutin ukirannya doang pakai spidol lukis sendiri seolah-olah saya tamu. Spidol kan banyak di dalem dijual pulpen juga banyak warung di dalem. Saya gambar pakai spidol yang kecil," jelasnya.
Dia memastikan rencana kabur itu tak ada kerja sama dengan tahanan lain maupun sipir lapas. Dia hanya memanfaatkan kondisi rutan yang ramai pengunjung dan menyakini pengunjung wanita lebih mudah untuk mengelabui petugas.
"Enggak ada yang curiga, saya saja ganti bajunya di lapangan," jelasnya santai.
Meski hanya dua hari menyusun strategi itu, ternyata Anwar mulus melenggang keluar tahanan. Dalam pelariannya, dia berpindah-pindaj tempat ke sejumlah daerah mulai dari Bogor, Bandung, Banten, Tangerang hingga kembali ke Bogor. Mulanaya Anwar berniat kabur ke Kalimantan, tapi keburu kehabisan uang.
Hal utama yang dipikirkannya agar bisa kabur adalah waktu dan penyamaran agar tidak dicurigai. Momen Lebaran dipilihnya sebagai hari yang tepat untuk meninggalkan rutan setelah mendapat informasi dari tahanan lainnya di hari itu akan banyak pembesuk tahanan. Sementara petugas yang berjaga tak sebanding.
"Kata tahanan lain kalau Lebaran pasti ramai dan penjagaan tidak banyak," katanya saat ditanya Kombes Krishna Murti alasan kabur saat Lebaran.
Jauh sebelum itu, dia mengamati bagaimana pemeriksaan pada pengunjung wanita. Ternyata, penjaga tak terlalu memeriksa pengunjung wanita. Alhasil, muncul ide dalam pikirannya memakai gamis panjang untuk memuluskan pelarian.
"Habis saya lihat banyak orang pakai baju gitu, jadi kepikiran gitu. Dan perempuan tidak terlalu diperiksa," beber Anwar.
Dia kemudian meminta istrinya membawakan gamis saat membesuk dari hari Lebaran.
Tak hanya itu, dia juga mempelajari stampel pengunjung yang dibubuhi petugas jaga pintu rutan. Saking niatnya, dia mencontek stempel yang ada di tangan sang istri.
Sebelumnya, dia telah membeli terlebih dahulu spidol merah di penjual pulpen yang ada di lapas.
"Ikutin cap stempel doang. Kan istri saya punya stempel nah saya ikutin ukirannya doang pakai spidol lukis sendiri seolah-olah saya tamu. Spidol kan banyak di dalem dijual pulpen juga banyak warung di dalem. Saya gambar pakai spidol yang kecil," jelasnya.
Dia memastikan rencana kabur itu tak ada kerja sama dengan tahanan lain maupun sipir lapas. Dia hanya memanfaatkan kondisi rutan yang ramai pengunjung dan menyakini pengunjung wanita lebih mudah untuk mengelabui petugas.
"Enggak ada yang curiga, saya saja ganti bajunya di lapangan," jelasnya santai.
Meski hanya dua hari menyusun strategi itu, ternyata Anwar mulus melenggang keluar tahanan. Dalam pelariannya, dia berpindah-pindaj tempat ke sejumlah daerah mulai dari Bogor, Bandung, Banten, Tangerang hingga kembali ke Bogor. Mulanaya Anwar berniat kabur ke Kalimantan, tapi keburu kehabisan uang.
Posting Komentar