Agen judi online - , Jakarta - Mabes Polri memohon maaf kepada masyarakat atas kemacetan yang terjadi ketika arus mudik lebaran di Tol Pejagan hingga pintu keluar Brebes Timur atau Brexit.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kalau masyarakat tidak merasa seperti yang diharapkan," ucap Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu 13 Juli 2016.
"Memang saat arus mudik ada kemacetan luar biasa khususnya di Brebes Timur. Kemacetan terjadi karena ada lonjakan penggunaan jalan di tol tersebut di hari yang sama," tambah dia.
Namun, dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi dan perbaikan pengaturan lalu lintas ketika arus balik. Alhasil, menurut Agus, saat arus balik tidak ada kemacetan signifikan.
"Kami lakukan inovasi dan terobosan kreatif, hasilnya arus balik walau padat tapi tidak sampai kemacetan parah. Dan sampai saat ini masih ada arus balik," kata Agus.
Jenderal bintang satu ini menambahkan arus balik masih akan terjadi hingga akhir minggu ini. Pasalnya, pekan depan anak sekolah sudah masuk dan kegiatan belajar mengajar kembali normal usai libur panjang.
Bantah Korban Tewas
Mabes Polri membantah bahwa 17 orang yang meninggal saat arus mudik lebaran 2016 lalu karena terjebak kemacetan di jalur tol Brebes.
"Ini sudah kami koordinasikan dengan teman-teman di posko, kejadian meninggalnya di jalan tol itu sebetulnya tidak ada," Brigjen Agus Rianto.
Menurut Agus, belasan pemudik tersebut beberapa di antaranya sudah dalam kondisi kesehatan yang kurang baik sebelum mudik. Namun, ia kembali menegaskan, mereka sempat mendapat perawatan medis sebelum meninggal.
Dengan kata lain, tidak meninggal karena terjebak kemacetan di jalan tol.
"Ada memang beberapa pemudik yang sempat dirawat di Brebes karena berbagai kondisi hingga akhirnya meninggal dunia. Tapi kalau benar-benar meninggal di tol sampai saat ini belum ditemukan," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 17 pemudik meninggal dunia selama arus mudik Lebaran sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016 di wilayah Kabubaten Brebes, Jawa Tengah.
Jumlah tersebut diperoleh dari data resmi Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes yang dibenarkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho. Data ini, lanjut Sutopo, telah dilaporkan Dinkes Brebes pada BPBD Brebes.
"Berdasarkan laporan, korban meninggal karena sakit sebelumnya, kelelahan, dan kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal di tempat yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda juga," ujar Sutopo, Kamis 7 Juli 2016 lalu.
Mabes Polri membantah bahwa 17 orang yang meninggal saat arus mudik lebaran 2016 lalu karena terjebak kemacetan di jalur tol Brebes.
"Ini sudah kami koordinasikan dengan teman-teman di posko, kejadian meninggalnya di jalan tol itu sebetulnya tidak ada," Brigjen Agus Rianto.
Menurut Agus, belasan pemudik tersebut beberapa di antaranya sudah dalam kondisi kesehatan yang kurang baik sebelum mudik. Namun, ia kembali menegaskan, mereka sempat mendapat perawatan medis sebelum meninggal.
Dengan kata lain, tidak meninggal karena terjebak kemacetan di jalan tol.
"Ada memang beberapa pemudik yang sempat dirawat di Brebes karena berbagai kondisi hingga akhirnya meninggal dunia. Tapi kalau benar-benar meninggal di tol sampai saat ini belum ditemukan," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 17 pemudik meninggal dunia selama arus mudik Lebaran sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016 di wilayah Kabubaten Brebes, Jawa Tengah.
Jumlah tersebut diperoleh dari data resmi Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes yang dibenarkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho. Data ini, lanjut Sutopo, telah dilaporkan Dinkes Brebes pada BPBD Brebes.
"Berdasarkan laporan, korban meninggal karena sakit sebelumnya, kelelahan, dan kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal di tempat yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda juga," ujar Sutopo, Kamis 7 Juli 2016 lalu.
Posting Komentar