Agen judi online - Kuasa Hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan tiba-tiba melempar bola panas dalam persidangan pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Dia menyatakan Barista Cafe, Rangga, pernah menerima uang Rp 140 juta untuk membunuh Mirna.
“Dalam BAP bahwa Anda pernah didatangi
seseorang bahwa menerima uang Rp 140 juta dari Arief (suami Mirna) untuk
membunuh Mirna,” kata Otto dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (17/8).
Mendengar itu, Rangga mengaku memang
sempat didatangi seseorang ke kafe lalu menuduhnya menerima uang Rp 140
juta dari Arief. Saat itu belum jam operasional, pria yang tak dikenali
identitasnya bicara dengan nada tinggi.
Rangga mengaku ada seseorang dengan
pakaian loreng-loreng, namun dirinya tak mau menyimpulkan kalau itu dari
aparat kepolisian. Menurutnya, semua kejadian itu sudah dilaporkannya
ke Polda Metro Jaya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ardhito, menegaskan, Rangga tak pernah menerima imbalan dalam bentuk apapun termasuk uang.
“Di mana saat membuat BAP, psikolog itu
ada kesimpulannya bahwa Rangga salah satunya tidak memiliki potensi
melakukan tindak kekerasan. Katanya dapat uang tapi setelah dicek tidak
ada,” kata Ardhito
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda
Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti membantah bila dalam BAP ada
keterangan yang menyebut Rangga mendapat aliran uang 140 juta. Krishna
pun berusaha meluruskan pemberitaan seputar aliran dana tersebut.
Krishna menjelaskan, saat itu ada
wartawan yang mendatangi Rangga, bukan polisi seperti yang disampaikan
Otto Hasibuan. Wartawan tersebut tiba-tiba bertanya kepada Rangga apakah
benar dia menerima uang Rp 140 juta untuk upah meracuni Wayan Mirna
Salihin.
Pertanyaan wartawan itu membuat Rangga tertekan karena dia seolah-olah dituduh sebagai pembunuh Mirna.
“Saat itu Rangga curhat ke psikiater ada
wartawan yang menuduh dia, datengi dia dan bilang Rangga dapat
transferan dari Arief (Suami Mirna), jadi itu curhatan Rangga di
psikiater. Itu catatan medis dari psikiater,” tegasnya.
Krishna mengungkapkan bahwa pemeriksaan
psikiater itu bukan hanya kepada Rangga, semua potensial suspect dalam
kasus tersebut juga diperiksa.
“Jadi itu bukan hanya Rangga yang kami
bawa ke psikiater, yang lain juga kami periksa, kami profile, supaya
untuk mencari tahu keterangan itu valid atau tidak,” pungkas Krishna.
Namun bila diperlukan untuk meluruskan
salah persepsi di persidangan Rabu kemarin, wartawan yang bertanya itu
bukan tidak mungkin akan dihadirkan ke persidangan. Hal itu dilakukan
untuk meluruskan dugaan aliran duit kepada Rangga sebagai upah meracuni
Mirna.
“Enggak ada kok sampai sekarang uangnya
jadi ya sudah. Enggak terbukti dikirim. Tapi kalau hakim minta
dihadirkan, maka akan diurus,” tegasnya.
Arief Soemarko, suami Mirna membantah
telah memberikan imbalan Rp 140 juta untuk barista kafe, Rangga. Dia
menduga ada orang yang tidak suka dengan Kafe Olivier dan membuat kabar
tersebut.
“Saya rasa itu ingin memeras kepada
pihak Olivier dan ada pihak yang tidak suka dengan Olivier,” kata Arief
usai menyaksikan sidang di PN Pusat, Kamis (28/8).
Arief menjelaskan tidak ada yang
ditutupi dari hasil penyelidikan. “Itu kan ada di BAP Rangga dan di BAP
Saya. Semua akun saya diambil, HP saya diambil dan diperiksa tidak ada
apa-apa,” ungkap dia.
Arief juga membantah telah meracuni istrinya. “Tidak ada, polisi sudah profesional,” jelas dia.
Darmawan Salihin, ayah mendiang Wayan
meyakini barista Olivier Cafe, Rangga, tidak pernah menerima uang Rp 140
juta. Darmawan mengatakan dalam rekening Rangga tidak ada bukti
transfer uang sejumlah itu.
“Buktinya juga sudah saya print lengkap.
Alamat orangnya juga udah ada lengkap, mau dibawa ke sini,” kata
Darmawan di PN Pusat, Jakarta, Kamis (28/7).
Dia menuturkan, pihak Bank yang
memeriksa rekening Rangga akan dihadirkan dalam persidangan untuk
dikonfirmasi terkait kabar transfer Rp 140 juta untuk Rangga. “Bentar
lagi orang Bank bakal dateng,” ungkap dia.
Resmiati resepsionis Olivier Cafe,
menceritakan sosok Rangga. Dia tidak percaya jika Rangga menerima uang
Rp 140 juta untuk membunuh Mirna. Menurutnya, Rangga adalah sosok yang
baik hati.
“Rangga itu kayak anak kecil, baik lagi
orangnya,” ungkap Resmiyati saat menjadi saksi dengan terdakwa Jessica
yang diduga meracuni Mirna Salihin, di PN Pusat, Jakarta, Kamis (28/8).
Sosok Rangga juga dikenal ramah dan
ringan tangan. “Dia itu kalo saya sedang meeting suka nawarin kopi,baik
deh orangnya,” ungkap Resmiati.
Posting Komentar