Info worlcup 2022 Berita Terkini situs 100% cepmek|sbobet|on88id

Slide

Landscape

Ngeles Ahok, Kemang kebanjiran malah salahkan pompa & pengembang


Agen judi online - Banjir masih menjadi persoalan utama yang belum bisa diselesaikan secara maksimal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terbaru, banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (27/8) malam menjadi salah satu yang terparah.

Alih-alih mengakui akan jadi tanggungjawabnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok malah ngeles soal banjir di kawasan Kemang. Ahok menganggap banjir di kawasan Kemang terjadi karena belum adanya pompa yang terpasang di bantaran Kali Krukut.

"Karena dia lagi tinggi, jebol, ini masuk, masuk, ini kan enggak ada pompa. Coba kalau dia enggak jebol ini tembok, normal semua kok, air pasti turun ke bawah," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/8).

Ahok berdalih, sebetulnya Pemprov DKI telah memiliki pompa untuk mengatasi banjir di kawasan itu. Namun, jumlah pompa tidak cukup untuk dioperasikan di seluruh kawasan Kemang.

Menurut Ahok, penyedotan air bisa memakan waktu yang lama karena debit air sangat banyak. Sehingga air hasil sedotan tidak bisa langsung dibuang ke kali.

Kondisi ini membuat warga yang terdampak banjir meminta untuk dipasangkan pompa. Tetapi, Ahok tidak bisa memenuhi permintaan itu karena biaya pemasangan pompa mencapai miliaran rupiah dan tidak ada jaminan kawasan itu bebas dari banjir.


"Ada Kemang Jaya, ada juga di Ulujami, ada cuma 4-5 rumah dia di lembah tiap kali hujan, banjir, dia minta pasang pompa. Pasang pompa tiap tahun beroperasi miliaran. Pantas enggak?," jelasnya.

Selain pompa, Ahok menilai banjir yang terjadi di Kawasan Kemang karena penyempitan Kali Krukut di sekitar lokasi. Yang mana penyempitan ini dikarenakan banyak bangunan mewah yang dibangun di pinggiran kali.

"Kamu bayangin sederhana saja lah. Sungai 25 meter, sekarang jadi 5 meter. Sekarang naik enggak airnya? Ya naik. Kalau dia jebol otomatis langsung masuk ke daerah yang rendah. Orang enggak pernah mikir Kemang kan," terang Ahok.

Faktor lainnya, kata Ahok karena kawasan Kemang memang berbentuk mangkuk dan lebih rendah ketimbang daerah lain. Dia menuding penyebab utama banjir karena pembangunan Kemang Village.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan solusi dari masalah banjir ini adalah normalisasi Kali Krukut. Selain karena kali yang menyempit, Kemang sangat minim sumber resapan air.

"Harus normalisasi enggak ada pilihan. Karena lembah, sudah dibuatin Kemang Village. Dia bikin bak tampungan, tapi bak tampungan bisa enggak gantiin air? Enggak bisa dong. Kalau kamu lembah kan beda sama bak tampungan. Kalau bak tampungan dateng sekian ya sekian, enggak ada resap ke bawah," tutup Ahok.


Tak berhenti di situ, Ahok juga menyalahkan gubernur sebelum dirinya menjadi penyebab banjir di Kemang. Dia heran banyak pengusaha mendapatkan sertifikat hak milik lahan di pinggiran Kali Krukut. Setelah dicek, Ahok mengatakan sertifikat itu semua asli.

"Semua bener, jadi semua sertifikat IMB (Izin Mendirikan Bangunan), mereka bener semua. pertanyaan kita, kok dikasih gitu lho?," ucap Ahok.

Ia menyebut sebelum dirinya dan mantan Gubernur DKI Joko Widodo menjabat, belum ada peraturan daerah memperbolehkan mendirikan bangunan di wilayah sekitar sungai. Semua izin masih diatur dalam Pergub.

"Kita berdua harus tegaskan, supaya kalau kita tidak jadi gubernur lagi orang enggak bisa seenaknya ngubah. Tapi kan barang sudah jadi semua nih, nah kita kerjain, makanya jangan kritik-kritik kita," dalih Ahok.

Labels:

Posting Komentar

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget